Minggu, 18 April 2010

Moving Class sebagai Inovasi Pembelajaran


Oleh : Imam Nashokha, S.Pd.

Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan ilmu melalui jalur formal, yang mana di dalam sekolah terdapat lingkungan terkecil yang kita kenal dengan kelas. Di tempat inilah siswa mendapatkan transfer ilmu dan bimbingan langsugn dari guru-guru pengajar. Suasana kelas sudah tentu tidak jauh berbeda dari zaman kita sekolah hingga sekarang, yaitu posisi papan tulis dan meja guru di depan sedang posisi siswa berada di belakang. Suasana ini cenderung dinilai sebagai pemicu merosotnya nilai dan kreatifitas anak di dalam kelas. Melihat realita tersebut, banyak pada pendidik dan pakar pendidikan berpikiran untuk merubah suasana dan cara pembelajaran di kelas yang dianggap terlalu formal dan terkesan menakutkan dengan model pembelajaran moving class (kelas berpindah).

Istilah moving class (kelas berpindah) sebenarnya sudah tidak asing lagi di telinga kita, hanya saja dalam tataran praktis masih jarang dipraktekkan di sekolah-sekolah yang ada di lingkungan sekitar kita. Moving class (kelas berpindah) dinilai sebagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan, hal ini dikarenakan siswa tidak lagi belajar selama satu hari penuh di dalam kelas yang sama. Tetapi siswa diharuskan berpindah kelas sesuai dengan bidang studi yang akan diikutinya. Perbedaan moving class (kelas berpindah) dengan kelas konvensional adalah setting dan suasana kelas. Setting kelas moving class cenderung didesign sesuai dengan latar belakang keilmuan atau bidang studi, sehingga di dalam kelas ini siswa merasa lebih dekat dan dapat melihat atau mempraktekkan langsung ilmu yang didapat dari pengajar. Sedangkan kelas konvensional disetting sebagai kelas yang general (umum), yang meliputi semua bidang studi yang ada. Selain design ruangan yang mempengaruhi kreatifitas siswa dalam belajar, ternyata moving class juga berpengaruh pada psikologis anak. Dari pukul 07.30 hingga pukul 12.10 bahkan ada yang sampai dengan pukul 16.00 siswa berada dalam kelas yang sama, dan hal ini berlangsung selama satu tahun sebelum siswa naik ke jenjang selanjutnya, sangat mungkin sekali anak akan mengalami stess. Sehingga, dengan adanya inovasi pembelajaran yaitu moving class dapat menjawab salah satu dari sekian banyak persoalan yang dihadapi oleh siswa di sekolah.

Dalam tataran pelaksanaan, moving class sudah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah walau pada awalnya sempat ditentang. Namun, setelah melihat hasil yang didapat tidak sedikit sekolah yang juga melakukan inovasi pembelajaran ini. Ke depannya, moving class dapat diaplikasikan pada sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia sehingga dapat memacu tingkat kreatifitas siswa yang sudah pasti juga akan mendongkrak standar kelulusan siswa yang selama ini dirasa masih sangat rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.