Sabtu, 12 Mei 2012

Temukan Ketenangan

Kegiatan hari ini lumayan 'membuat banyak riak' = 'ketidaktenangan'. Sejak pagi hingga tengah hari berhadapan dengan monitor komputer, dilanjut lagi disore harinya. Huuufff... Inilah kehidupan.... Ketika banyak orang mendambakan ketenangan diakhir pekan, tetapi banyak juga yang malah terjebak dengan rutinitas yang cenderung membuat 'tidak tenang'. Dimanakah ketenangan itu???
Coba kamu lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak bergelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah kamu menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin kamu mencoba dengan memasukkan telapak tangan kamu ke dalam air. Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki kamu. Namun yang terjadi adalah semakin banak kamu melakukan sesuatu pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghantikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri.
Demikian pula dengan ketenganan dan pikiran. Semakin keras kamu melakukan sesuatu pada pikiranmu, semakin sulit kamu mencapai ketenganan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiranmu. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenganan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketengangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang. Tanjung, 12 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.